Kamera Canon M50 Rekomended Untuk Pemula
Sabtu, 06 Juli 2019
Add Comment
Canon M50 adalah kamera mirrorless Canon terbaru yang diluncurkan awal 2019 ini. Kamera ini untuk penggemar fotografi pemula yang menginginkan fitur kamera mirrorless tercanggih tapi tetap mudah digunakan. Kamera ini dilengkapi dengan sensor gambar berukuran APS-C dengan resolusi 24MP dan processor DIGIC 8. Processor ini adalah yang terbaru di jajaran kamera Canon DSLR atau mirrorless saat ini.
Dengan processor baru ini, M50 bisa lebih ngebut dengan kecepatan foto berturut-turut 10 fps, dan video 4K, meskipun hanya video 4K 15 fps diganti 4k 24 fps.. M50 juga unik karena merupakan kamera pertama yang mendukung file RAW Canon yang baru yaitu C-RAW.
Jenis file RAW ini menyimpan resolusi penuh 24MP, tapi ukuran filenya 40% lebih kecil daripada file RAW biasa. Sebuah file foto C-RAW rata-rata 14 MB, sedangkan RAW biasa sekitar 25 MB dan JPG Large sekitar 7 MB. Di kamera M50 juga pertama kalinya Canon memberikan pilihan scene mode silent yang mengunakan electronic shutter tidak bersuara sama sekali saat memotret.
Dilihat dari fisiknya, M50 mirip dengan M5, tapi jika diperhatikan lebih seksama, M5 memiliki lebih banyak dial (roda pengendali) untuk memudahkan fotografer yang lebih berpengalaman dalam mengganti setting exposure, sedangkan keunggulan M50 adalah memiliki layar LCD yang bisa diputar penuh (full articulating), dan juga bisa layar LCD bisa ditutup saat tidak digunakan atau saat ingin mengunakan jendela bidik saja. Seperti M5 dan M6, M50 juga memiliki hotshoe, untuk memasang flash atau external audio.
Buat saya pribadi, jendela bidik di M50 sangat membantu saya memotret di kondisi cahaya yang terang diluar ruangan karena layar LCD biasanya agak reflektif..
Saya juga menyukai layar yang bisa dilipat ke dalam, sehingga melindungi kamera dan hidung saya tidak menempel ke layar dan membuat jejak pada layar.
Dari dulu, desain antar muka kamera Canon termasuk ramah pengguna, dan yang saya sukai adalah desain touchscreen dengan layar beresolusi yang tinggi. Untuk mengoperasikan kamera saya banyak mengandalkan touchscreen.
Tidak seperti kebanyakan kamera merk lain dimana touchscreen hanya untuk memilih area fokus dan untuk review gambar, di kamera Canon ini kita bisa menyentuh layar untuk mengganti setting dan navigasi menu. Kualitas gambar yang dihasilkan Canon M50 cukup baik, terutama di ISO rendah seperti 100-400.
Di kondisi cahaya yang agak gelap seperti di dalam ruangan, ISO 1600 masih baik, jika terpaksa ISO 3200 dapat digunakan, tapi dari 6400 dan terutama 25600 dihindari kecuali terpaksa karena munculnya noise dan detail dan ketajaman yang berkurang.
Warna yang dihasilkan M50 cenderung ke magenta sehingga terlihat lebih hangat, terutama saat memotret manusia, untuk pemandangan warna cukup alami, warna biru dan hijau tidak terlalu pekat.
Dari segi ketajaman, akan sangat tergantung pada pada lensa yang digunakan.
Lensa kit 15-45mm yang dipaketkan kamera ketajamannya standar saja, tapi keuntungannya ringkas dan cukup lebar. Saat dipasang dengan lensa fix DSLR dengan adaptor Canon EF to M, dan cahaya yang baik ketajaman dan dan detail yang dapat ditangkap kamera ini sangat baik.
Sampai saat ini, terdapat tujuh lensa Canon EF-M yang compatible penuh dengan sistem Canon M ini, tapi jika dirasakan kurang, Anda bisa memasang lensa Canon EF-S atau EF ke kamera mirrorless Canon ini dengan adaptor Canon EF ke EF-M. Saat dipasangkan dengan adaptor, lensa menyatu dengan sempurna.
Autofokusnya dan operasi lensa mulus karena teknologi dual pixel af berada di sensor kamera. Untuk kebutuhan video, lensa-lensa dengan stepper motor (STM) akan lebih mulus. Lensa-lensa fix untuk kamera DSLR yang ukurannya tidak besar seperti Canon EF-S 24mm f/2.8, EF 40mm f/2.8 STM, EF 50mm f/1.8 STM atau lensa wide-angle seperti Canon EF-S 10-18mm ideal dipasang di M50 dengan adaptor.
2. Desain touchscreen mudah digunakan
3. Kinerja bagus berkat processor DIGIC 8
4. Dual Pixel AF efektif untuk foto maupun videografi
5. Desain antarmuka ramah pemula
6. Tersedia Wifi untuk transfer atau remote shooting
7. Integrasi kamera dengan lensa DSLR dengan adaptor sangat baik
2. Pengaturan auto ISO tidak mendalam
3. Tidak bisa charge langsung dengan USB-Powerbank
4. Silent scene mode tidak bisa diatur secara manual
2. DIGIC 8 Image Processor
3. 2.36m-Dot OLED Electronic Viewfinder
4. 3.0" 1.04m-Dot Vari-Angle Touchscreen
5. UHD 4K and HD 720p120 Video Recording
6. Built-In Wi-Fi with NFC, Bluetooth
7. Dual Pixel CMOS AF
8. Extended ISO 51200, 10 fps Shooting
9. Combination 5-Axis Image Stabilization
M50 cocok juga bagi pemilik lensa-lensa DSLR Canon karena dapat dipasang ke kamera mirrorless ini dengan adapter. Bagi videografer amatir serius yang membutuhkan video resolusi 4K, sepertinya belum cocok, karena 4K dalam M50 croppingnya terlalu banyak dan autofokusnya belum mulus (Dual pixel AF tidak bekerja saat merekam video 4K).
Tapi bagi pemula dan traveler, M50 adalah salah satu kamera mirrorless yang perlu dipertimbangkan.
Canon EOS M10 dijual dengan paket lensa 15-45mm f/3.5-6.3 dengan harga Rp 10.955.000, atau double kit lens EF 15-35mm f/3.5-6.3 IS STM + EF-M 55-200mm f/4-6.3 IS STM dengan harga Rp 14.740.000.
Dengan processor baru ini, M50 bisa lebih ngebut dengan kecepatan foto berturut-turut 10 fps, dan video 4K, meskipun hanya video 4K 15 fps diganti 4k 24 fps.. M50 juga unik karena merupakan kamera pertama yang mendukung file RAW Canon yang baru yaitu C-RAW.
Jenis file RAW ini menyimpan resolusi penuh 24MP, tapi ukuran filenya 40% lebih kecil daripada file RAW biasa. Sebuah file foto C-RAW rata-rata 14 MB, sedangkan RAW biasa sekitar 25 MB dan JPG Large sekitar 7 MB. Di kamera M50 juga pertama kalinya Canon memberikan pilihan scene mode silent yang mengunakan electronic shutter tidak bersuara sama sekali saat memotret.
Dilihat dari fisiknya, M50 mirip dengan M5, tapi jika diperhatikan lebih seksama, M5 memiliki lebih banyak dial (roda pengendali) untuk memudahkan fotografer yang lebih berpengalaman dalam mengganti setting exposure, sedangkan keunggulan M50 adalah memiliki layar LCD yang bisa diputar penuh (full articulating), dan juga bisa layar LCD bisa ditutup saat tidak digunakan atau saat ingin mengunakan jendela bidik saja. Seperti M5 dan M6, M50 juga memiliki hotshoe, untuk memasang flash atau external audio.
Pengalaman Memotret
Saya juga menyukai layar yang bisa dilipat ke dalam, sehingga melindungi kamera dan hidung saya tidak menempel ke layar dan membuat jejak pada layar.
Dari dulu, desain antar muka kamera Canon termasuk ramah pengguna, dan yang saya sukai adalah desain touchscreen dengan layar beresolusi yang tinggi. Untuk mengoperasikan kamera saya banyak mengandalkan touchscreen.
Tidak seperti kebanyakan kamera merk lain dimana touchscreen hanya untuk memilih area fokus dan untuk review gambar, di kamera Canon ini kita bisa menyentuh layar untuk mengganti setting dan navigasi menu. Kualitas gambar yang dihasilkan Canon M50 cukup baik, terutama di ISO rendah seperti 100-400.
Di kondisi cahaya yang agak gelap seperti di dalam ruangan, ISO 1600 masih baik, jika terpaksa ISO 3200 dapat digunakan, tapi dari 6400 dan terutama 25600 dihindari kecuali terpaksa karena munculnya noise dan detail dan ketajaman yang berkurang.
Warna yang dihasilkan M50 cenderung ke magenta sehingga terlihat lebih hangat, terutama saat memotret manusia, untuk pemandangan warna cukup alami, warna biru dan hijau tidak terlalu pekat.
Dari segi ketajaman, akan sangat tergantung pada pada lensa yang digunakan.
Lensa kit 15-45mm yang dipaketkan kamera ketajamannya standar saja, tapi keuntungannya ringkas dan cukup lebar. Saat dipasang dengan lensa fix DSLR dengan adaptor Canon EF to M, dan cahaya yang baik ketajaman dan dan detail yang dapat ditangkap kamera ini sangat baik.
Pilihan Lensa dan Adaptor
Autofokusnya dan operasi lensa mulus karena teknologi dual pixel af berada di sensor kamera. Untuk kebutuhan video, lensa-lensa dengan stepper motor (STM) akan lebih mulus. Lensa-lensa fix untuk kamera DSLR yang ukurannya tidak besar seperti Canon EF-S 24mm f/2.8, EF 40mm f/2.8 STM, EF 50mm f/1.8 STM atau lensa wide-angle seperti Canon EF-S 10-18mm ideal dipasang di M50 dengan adaptor.
7 Kelebihan Canon M50
1. Ukuran ringkas dan ringan2. Desain touchscreen mudah digunakan
3. Kinerja bagus berkat processor DIGIC 8
4. Dual Pixel AF efektif untuk foto maupun videografi
5. Desain antarmuka ramah pemula
6. Tersedia Wifi untuk transfer atau remote shooting
7. Integrasi kamera dengan lensa DSLR dengan adaptor sangat baik
4 Kelemahan Canon M50
1. Video 4K tidak ada stabilizer, fps rendah dan crop 2.2X2. Pengaturan auto ISO tidak mendalam
3. Tidak bisa charge langsung dengan USB-Powerbank
4. Silent scene mode tidak bisa diatur secara manual
9 Spesifikasi utama Canon M50
1. 24.1MP APS-C CMOS Sensor2. DIGIC 8 Image Processor
3. 2.36m-Dot OLED Electronic Viewfinder
4. 3.0" 1.04m-Dot Vari-Angle Touchscreen
5. UHD 4K and HD 720p120 Video Recording
6. Built-In Wi-Fi with NFC, Bluetooth
7. Dual Pixel CMOS AF
8. Extended ISO 51200, 10 fps Shooting
9. Combination 5-Axis Image Stabilization
Kesimpulan
Canon M50 adalah kamera mirrorless pemula yang mencari kamera ringkas dengan fitur yang cukup lengkap untuk belajar fotografi lebih mendalam. Dengan adanya jendela bidik dan layar LCD putar, tentunya sangat memudahkan untuk memotret di kondisi cahaya yang terik atau untuk merekam video.M50 cocok juga bagi pemilik lensa-lensa DSLR Canon karena dapat dipasang ke kamera mirrorless ini dengan adapter. Bagi videografer amatir serius yang membutuhkan video resolusi 4K, sepertinya belum cocok, karena 4K dalam M50 croppingnya terlalu banyak dan autofokusnya belum mulus (Dual pixel AF tidak bekerja saat merekam video 4K).
Tapi bagi pemula dan traveler, M50 adalah salah satu kamera mirrorless yang perlu dipertimbangkan.
Canon EOS M10 dijual dengan paket lensa 15-45mm f/3.5-6.3 dengan harga Rp 10.955.000, atau double kit lens EF 15-35mm f/3.5-6.3 IS STM + EF-M 55-200mm f/4-6.3 IS STM dengan harga Rp 14.740.000.
0 Response to "Kamera Canon M50 Rekomended Untuk Pemula"
Posting Komentar